Selasa, 15 Januari 2013

KAIDAH TERBANG LEBAH


Dari Judulnya, Saya Sudah Tertarik Membaca Artikel Ini. Jujur, Ini berisi pesan moral yang sangat lauar biasa. Ini akan tetap Saya Ingat, Terlebih ini adalah karya dari Bos di Kantor Bang Hasan Aspahani, Pemimpin Redaksi Batam Pos.

Anda pasti sudah pernah tahu betapa lebah adalah serangga yang pola kehidupannya banyak memberi hikmah bagi kita manusia. Dalam Al-Quran bahkan ada ayat yang dikumpulkan dalam satu bagian bernama Surat An-Nahl, Surat Lebah. Saya ingatkan beberapa hikmah itu:
1. Lebah tak seperti lalat yang hidup di tumpukan sampah dan lingkungan-lingkungan kotor. Maka, seperti lebah, jauhilah hal-hal buruk dalam kehidupan ini.
2. Seperti lebah, kunjungilah tempat-tempat yang baik, tidak mengandung fitnah, dan carilah rezeki yang halal dari sumber-sumber yang halal. Lebah terbang dari bunga ke bunga menjemput sari madu dan mengumpulkannya di sarang.
3. Lebah hidup rukun dalam satu koloni dan patuh pada seorang ratu, pemimpin koloni itu. Maka, taatilah pemimpin yang baik, kita percaya dan kita berikan amanah untuk menjadi pemimpin.
4. Lebah taat pada pembagian kerja. Ada yang bertugas membuat sarang, ada yang mencari madu, dan ada yang menjaga sarang, ada yang menjaga ratu. Kita pun harus menjalankan peran kita sebaik-baiknya. Jangan mengambil pekerjaan yang tidak kita kuasai, jangan merampas wilayah peran orang lain.
5. Lebah lebih beruntung daripada lalat karena punya sengat, tapi itu tidak digunakan sembarangan. Karena sekali menyengat berarti sesudah itu kematian. Maka lebah hanya akan menyerang bila koloninya terancam. Lihatlah, betapa lebah tidak bertindak untuk kepentingan pribadi. Buat kita, pelajarannya adalah kita tidak boleh diam ketika kita diganggu, kita harus rela membela bila kepentingan, martabat, dan harga diri kita dilecehkan.
Saya baru tahu ternyata secara anatomi, bila kita membandingkan ukuran tubuh dan sayap lebah, sesungguhnya sulit dipercaya lebah mampu terbang. Pada tahun 1934 seorang ahli matematika Perancis sampai pada kesimpulan itu setelah meneliti ukuran-ukuran aerodinamika seekor lebah. Nyatanya lebah adalah serangga yang mampu terbang menentang angin kencang. Mengagumkan. 
Apa yang menyebabkan lebah mampu terbang? Majalah National Geographic edisi Agustus 2008 melaporkan hasil penelitian tim yang dipimpin oleh Michael Dickinson, seorang ahli biologi dari California Institute of Technology. Ternyata lebah mengepakkan sayapnya yang kecil itu dengan cara yang tidak umum di kalangan serangga. Sebagian besar serangga menggerakkan sayapnya dalam gerakan panjang dan konstan. 
Lebah mengubah metode itu dengan gerakan pendek melengkung. Tetapi, rahasia pentingnya adalah lebah mengepakkan sayapnya lebih cepat. Bila rata-rata serangga lain terbang dengan kecepatan 200 kepakan per detik, maka lebah terbang dengan menggerakkan sayap kecilnya lebih cepat: 240 kali per detik!
Sayap kecil bukan hukuman alam. Bukan pula kutukan Tuhan sang pencipta. Ini pelajaran baru yang saya dapat dari serangga yang saya kagumi itu: tak masalah bila kemampuan kita terbatas, untuk bisa berhasil maka kita hanya harus berusaha lebih keras. Belajar dari kisah lebah di atas, saya menamakan ini Kaedah Terbang Lebah. Itu saja. Jangan pernah menyesali keterbatasan. Jangan pernah mengutuki apa yang diberikan Tuhan.

Menarik Kan Artikelnya......!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar