Sabtu, 19 Januari 2013
UMK Tinggi Perlambat Pertumbuhan Industri
Sebagian Perusahaan Sudah PHK Buruh
LUBUK BAJA (BP)- Keluhan pengusaha mengenai tingginya kenaikan UMK di Batam ternyata sudah sampai di kementerian perindustrian. Bahkan dengan tegas Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun mengatakan tingganya UMK akan mempengaruhi pertumbuhan industri di Batam dan beberapa daerah Industri lainnya. Hal itu disampaikan Alex saat
pelantikan dan pengukuhan pengurus Kadin Batam di Novotel, Sabtu (19/1).Alex Retraubun mengaku ada beberapa daerah di Indonesia yang kenaikan upah buruhnya sangat signifikan seperti Jakarta, Batam dan daerah lainnya di Indonesia. Menurut Alex, meski baru awal tahun, dampak kenaikan upah buruh ini sudah terasa. Banyak perusahaan yang sudah melirik dan berniat merelokasi perusahaan untuk mencegah pengupahan yang tinggi.
"Di Jakarta saja sudah sangat terasa dampak kenaika upah ini. Sudah banyak perusahaan yang melirik daerah lain di luar Jakarta seperti di Magelang dan Magetan yang memang upah buruhnya jauh lebih rendah dari pada di Jakarta,"kata Alex.
Sebagai bidang yang memiliki kontribusi terbesar untuk negeri, perindustrian dan perdagangan menurut Alex Retraubun harus diproteksi dengan kebijakan-kebijakan yang tidak merugikan konsumen dan para buruh. Ia berharap pertumbuhan perindustrian harus terus berkembang.
Mengenai Kadin dan APINDO yang menggugat Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Alex tidak banyak berkomentar. Ia mengatakan proses hukum adalah yang tertinggi. Meski demikian, ia mengaku perlindungan terhadap industri terlebih UKM harus menjadi perhatian serius dari pemerintah.
"Pertumbuhan perekonomian di Batam ini masih sangat bertumpu kepada perindustrian. Ini harus menjadi tanggung jawab bersama termasuk pemerintah. Jangan sampai nantio UKM tidak bisa jalan karena kesulitan dalam masalah pengupahan,"kata Alex.
Di lain sisi, masalah pengupahan ini juga menjadi polemik terlebih karena presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang sudah mengeluarkan keputusan tentang penghapusan upah murah. Ia meminta kepada Kadin dan semua pengurusnya untuk sama-sama membahu mengembangkan perindustrian di Batam.
Perusahaan Sudah Mulai PHK Buruh
Meski saat ini gugatan terhadap Provinsi Kepri sedang berlangsung di PTUN, beberapa perusahaan di Batam ternyata sudah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Meski demikian, pihak Kadin belum merilis beberapa perusahaan yang sudah melakukan PHK tersebut.
Ketua Kadin Kepri Johannes Kennedy Aritonang mengaku sejumlah pengusaha sudah kwatir tidak akan mampu membayar karyawannya dengan UMK yang sudah diputuskan Gubernur."Dari pada nanti bermasalah, pengusaha lebih baik PHK karyawannya. Karena kalau masih dipekerjakan tetapi upahnya tidak dibayar penuh, maka pengusaha akan melanggar hukum. Sudah ada beberapa perusahaan yang melakukan itu. Tunggu saja, kalau waktunya sudah tepat kami akan merilis nama-nama perusahaan tersebut,"kata Jhon Kennedy.
Ia mengatakan kenaikan UMK yang sangat tinggi ini sangat berdampak negatif terhadap pertumbuhan perindustrian di Batam. Bahkan menurut Jhon Kennedy beberapa pengusaha di Batam sudah melirik luar negeri untuk relokasi perusahaan.
Hal yang sama disampaikan wakil ketua bidang UKM dan Koperasi, Kadin Batam, Syarifuddin Andi Bola. Ia mengaku sudah mengurangi karyawannya karena yakin tidak sanggup bayar UMK di atas Rp 2juta.
"Saya punya UKM, karyawan saya hanya sedikit dan produksinya pun terbatas. Saya sudah melakukan pengurangan karyawan, karena memang tidak akan sanggup saya bayar gajinya,"kata Andi Bola.
Ia mengatakan tingginya kenaikan UMK ini sangat memukul UKM yang ada di Batam. Bahkan ia mengancam UKM yang ada di Batam akan melakukan mogok. Ia juga meminta pemerintah untuk melindungi mereka, agar tetap bisa eksis. (ian)
Kamis, 17 Januari 2013
DPRD Batam Jadi Calo Bansos
BATAM KOTA (BP) - Dalam APBD 2013 ini, Pemko Batam menggelontorkan dana hibah kepada anggota DPRD Batam sebesar Rp 300 juta per orang. Dana ini dimaksudkan untuk diberikan ke yayasan atau kelompok masyarakat yang menyampaikan aspirasinya kepada setiap anggota dewan
Dana hibah yang diambil dari APBD Pemko Batam tersebut merupakan dana bantuan sosial di 2013 dan diberikan secara cuma-cuma. Dana hibah ini juga sudah dibahas di banggar secara terbuka, dan dalam waktu dekat akan segera dicairkan tergantung permintaan dari masyarakat.
Hal tersebut dibenarkan oleh ketua komisi II DPRD Kota Batam Yudi Kurnain. Ia mengatakan bantuan sosial ini adalah untuk menjalankan suara masyarakat. Menurutnya saat ini banyak masyarakat yang meminta bantuan ke Pemko Batam dan salah satu cara yang ditempuh melalui anggota dewan.
"Ini hanya untuk meneruskan aspirasi masyarakat saja. Banyak yang hendak meminta bantuan bahkan mengantre, nah mungkin inilah salah satunya,"kata Yudi.
Pencairan dana hibah ini pun bukan diberikan langsung ke anggota dewan tetapi kepada yayasan atau panti asuhan atau kelompok masyarakat yang meminta bantuan melalui dewan. "Ini langsung ke rekening pemohon, jadi bukan ke anggota dewannya,"tambah Yudi.
Meski demikian, Yudi meminta kepada semua anggota DPRD terlebih di komisi II untuk berjalan sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang berlaku. Ia mengaku mekanisme pencairan dana hibah tersebut sudah dibahas agar tidak tersangkut masalah hukum di kemudian hari.
Adanya bantuan dana hibah dari APBD Batam 2013 senilai masing-masing anggota DPRD Batam Rp300 juta, dibenarkan oleh salah satu anggota DPRD Batam dari komisi IV yang membidangi pendidikan dan kesehatan, Ricky Indrakari.
"Memang benar ada, bahkan kemarin sudah dibahas di banggar kok. Itu transparan bukannya tertutup. Semuanya sudah pada tahu,' ujar Ricky kepada Batam Pos melalui sambungan telepon.
Bahkan Ricky menegaskan satu anggota DPRD Batam ada yang rencananya mendapatkan lebih dari Rp300 juta. "Itu kan variatif jumlah bantuannya, tiap anggota DPRD Batam tak sama nominalnya, tergantung berapa besar keperluan yayasan yang akan dibantu. Contohnya si A akan membantu masjid ukuran gedhe yang kalau dikalkulasikan pembangunan masjidnya mencapai Rp500 juta. Tak mungkin kan diberikan bantuan yang sama dengan masjid yang pembangunannya hanya membutuhkan dana kecil apalagi masjid itu sudah setengah jadi tinggal merehab saja," terang Ricky.
Besar kemungkinan terjadi penyelewengan dan proposal yayasan fiktif , Ricky tak menampik bisa saja itu terjadi. Namun Ricky menegaskan, uang sebesar itu dari APBD Batam 2013 untuk bantuan sosial atau dana hibah, tak langsung secara cash dalam bentuk uang dipegang oleh masing-masing anggota DPRD Batam.
"Anggota DPRD Batam hanya sebagai perantara saja, yang menentukan siapa yang pantas dan yayasan mana atau panti sosial mana yang berhak dibantu dengan dana hibah itu. Uangnya nanti langsung dikirimkan ke yayasan yang akan dibantu dan sudah ditunjuk oleh masing-masing anggota DPRD Batam. Kalau pingin tahu detailnya bisa tanya langsung ke Pemko Batam," terang Ricky. (ian)
Kisah Pernikahan Sejenis di Batam
Musdalifa Janji Lindung Ninies dari Ancaman Mantan Pacar
Perkenalan Angga Soetjipto alias Musdalifa, 23 dengan Ninies Ramiluningtyas,41, bermula dari telepon salah sambung yang berujung ke pernikahan di KUA Sei Beduk, Batam Januari 2012 lalu. Pernikahan sesama jenis ini mendapat perhatian dari semua elemen masyarakat.
Alfian Lumban Gaol, Redaksi@batampos.co.id
Malam itu, Selasa (16/1) jendela rumah di Blok B6 no 20 perumahan Puri Agung III RT02/ RW25 terbuka. Tetapi rumah itu terlihat kosong. Lampu di ruang tamu tidak menyala,tetapi lampu di kamar agak remang terlihat dari kaca jendela berwarna putih.
Rumah inilah yang menjadi tempat tinggal pasangan sejenis, sama-sama perempuan yang lolos menikah di KUA Sei Beduk 6 Januari 2012 lalu. Lampu di luar rumah tetap menyala,dan puluhan pot bunga masih tetap tersusun rapi. Berbagai jenis bunga ada di pekarangan rumah tersebut yang menambah kesan bahwa rumah tersebut ditempati oleh wanita.
Rumah ini jarang ditempati setelah pernikahan Angga Soetjipto alias Musdalifa,23, dengan Ninies Ramiluningtyas,41,terkuak ke publik. Ninies yang bekerja di sebuah perusahaan di Kawasan Muka Kuning, Batamindo ini memilih untuk pergi sementara untuk menghandari keramaian dan para awak media. Sementara Angga alias Musdalifah keberadaannya kini sudah tidak diketahui paska diusir warga seusai penggrebekan 6 Januari lalu oleh warga dan perangkat RT/RW setempat.
Paska penggrebekan tersebut Ninies memilih untuk diam dan tidak mau berkomentar baik kepada tetangga, warga sekitar dan para wartawan. Ia lebih memilih diam dan menghindar. Beberapa kali Batam Pos mendatangi rumahnya tetapi Ninies tak pernah ada di Rumah.
"Sejak kejadian itu ia sudah tidak ada di rumah, katanya ia mau ke rumah temannya. Saat pergi pun, ia menangis dan tidak mau memberitahu alamat temannya tersebut,"kata seorang tetangganya yang tidak mau namanya dikorankan tersebut.
Bahkan pada saat penggrebekan tersebut, Ninies tidak mau bercerita kepada warga dan RT setempat meski ia dalam keadaan tertekan. Tetapi karena didesak, ia pun mau bercerita mengenai hubungannya dengan ketua RW 25, Nugroho, itu pun melalui pesan pendek (SMS).
"Warga tidak ada yang tahu seputar hubungan Ninies dengan Angga itu. Ia tidak mau cerita sama sekali. Setelah kami desak, ia pun mau bercerita, itu pun hanya kepada saya lewat SMS, isi SMS ini pun tidak ada yang tahu selain saya,"kata Nugroho.
Dalam pesan pendek tersebut Ninies bercerita bahwa, dirinya berkenalan dengan Angga alias Musdalifah tersebut lewat telepon salah sambung pertengahan tahun 2011 lalu. Saat itu Ninies mengaku masih memiliki seorang kekasih berjenis kelamin pria yang bekerja di sebuah perusahaan di kawasan industri Kabil.Tetapi hubungannya dengan pria tersebut tidak berlangsung lama karena diketahui kekasihnya tersebut ternyata sudah memiliki istri.
"Saya kenal dia (angga alias Musdalifa,red) lewat telp salah sambung pak. Saat itu saya masih punya pacar yang kerja di Kabil. Pacar saya ternyata jahat udah punya istri,saya ingin putus tapi dia malah mengancam-ancam, SMS dari pacar saya masih saya simpan,"kata Ninies dalam SMS tersebut.
Ninies pun menceritakan semua persoalannya tersebut kepada Angga yang baru dikenalnya lewat telp salam sambung tersebut. Bak seorang pahlawan, Angga alias Musdalifa hadir sebagai penolong. Ia pun menjanjikan kepada Ninies akan membantu agar pacar Ninies tidak lagi mengganggunya.
Selang beberapa minggu, perkenalan kedua wanita tersebut berlanjut ke hubungan yang lebih serius. Ninies sempat curiga dengan beberapa nama yang dimiliki Angga alias Musdalifa, terlebih karena nama yang ia gunakan di perusahaan tempatnya bekerja bukanlah Angga tetapi Roki.
Kepada Ninies Angga mengaku menggunakan nama lain karena kepepet ingin mencari kerja. Bahkan nama asli Musdalifah sudah ia ketahui sebelumnya. "Dibilangnya namanya Angga, kemudian dia ngaku pake nama di perusahaannya karena ia kepepet cari kerja, eh ternyata itu nama aslinya,"kata Ninies.
Hubungan kedua insan sesama jenis tersebut semakin dekat. Bahkan Ninies mengakui kalau Angga sangat baik kepadanya, makanya ajakan Angga untuk menikah tidak ditolak oleh Ninies. Meski demikian, Ninies mengaku mau dipersunting Angga alias Musdalifa, selain karena kebaikannya, Ninies mengaku hendak membimbing Angga. Ninies mengaku tidak tega menolak Angga terlebih karena statusnya yang yatim piatu.
Bahkan lebih jauh lagi, Ninies mengaku bahwa dirinya normal seperti wanita pada umumnya."Saya diam selama ini bukan karena saya tidak normal, tetapi saya tidak tega sama dia. Usaha parfum juga modal kami. Bahkan kami tidur tidaak satu ranjang. Dia (Angga,red) di belakang dan saya di depan. Tapi ini semua sudah terlanjur, selain gak tega saya juga malu bangat, tetapi saya pendam semua dan stress sendiri,"kata Ninies.
Setelah paska pernikahannya, Ninies juga pernah mengusir Angga dari rumahnya, tetapi Angga tidak mau dan menunda-nundanya. Ia mengaku sebelum menikah sudah curiga dengan jenis kelamin Angga, tetapi ia menepisnya dengan selalu berpikiran positif.
Mengenai lolosnya pernikahan mereka di KUA, Ninies mengaku bahwa dirinya dan Angga hanya terima bersih dan pengurusannya diberikan kepada staff di KUA tersebut.
Hal ini diperkuat dengan cerita Edwin, tetangga Ninies. Edwin menuturkan Ninies dan Angga sempat terlibat pertengkaran hebat beberapa hari setelah pasangan itu menikah. Saat itu menurut Edwin, Ninies mengusir Angga dari rumahnya, tetapi Angga tetap bertahan di rumah tersebut.
Setelah itu, kehidupan pasangan sejenis tersebut sangat tertutup dan tidak mau bersosialisasi dengan tetangga. Bahkan anehnya, Angga alias Musdalifah tidak mau keluar rumah kalau ada tetangganya di luar. "Kalau ada warga atau tetangganya di luar, si suaminya itu tidak mau keluar rumah,"kata Edwin.
Kebiasaan itu berlangsung hampir setahun. Kecurigaan bermula saat Angga tidak sengaja keluar rumah hanya dengan mengenakan kaos oblong. Padahal setiap hari, Angga selalu memakai jaket berukuran besar. Saat itu Edwin heran melihat Angga karena bentuk dadanya sama dengan perempuan pada umumnya.
"Selama ini tidak ketahuan karena ia selalu pakai jaket tetapi beberapa waktu lalu, ia hanya pakai kaos. Saya heran, ternyata dadanya besar. Saya pun langsung menceritakan ini kepada RT dan RW. Ketika saya lihat itu, Angga langsung lari masuk ke rumah. Selain itu, angga ini sangat rajin mengurus dan merawat bunga,"kata Edwin.
Pada akhirnya 6 Januari 2013 lalu, perangkat RT/RW setempat langsung datang dan menggrebek pasangan tersebut. Saat itu Ninies dan Angga tidak bisa mengelak. Akhirnya, Angga diusir warga dan hingga sekarang keberadaannya tidak diketahui. Sementara Ninies semakin tertutup dan sering bepergian ke rumah teman atau kerabatnya. (ian)
Perkenalan Angga Soetjipto alias Musdalifa, 23 dengan Ninies Ramiluningtyas,41, bermula dari telepon salah sambung yang berujung ke pernikahan di KUA Sei Beduk, Batam Januari 2012 lalu. Pernikahan sesama jenis ini mendapat perhatian dari semua elemen masyarakat.
Alfian Lumban Gaol, Redaksi@batampos.co.id
Malam itu, Selasa (16/1) jendela rumah di Blok B6 no 20 perumahan Puri Agung III RT02/ RW25 terbuka. Tetapi rumah itu terlihat kosong. Lampu di ruang tamu tidak menyala,tetapi lampu di kamar agak remang terlihat dari kaca jendela berwarna putih.
Rumah inilah yang menjadi tempat tinggal pasangan sejenis, sama-sama perempuan yang lolos menikah di KUA Sei Beduk 6 Januari 2012 lalu. Lampu di luar rumah tetap menyala,dan puluhan pot bunga masih tetap tersusun rapi. Berbagai jenis bunga ada di pekarangan rumah tersebut yang menambah kesan bahwa rumah tersebut ditempati oleh wanita.
Rumah ini jarang ditempati setelah pernikahan Angga Soetjipto alias Musdalifa,23, dengan Ninies Ramiluningtyas,41,terkuak ke publik. Ninies yang bekerja di sebuah perusahaan di Kawasan Muka Kuning, Batamindo ini memilih untuk pergi sementara untuk menghandari keramaian dan para awak media. Sementara Angga alias Musdalifah keberadaannya kini sudah tidak diketahui paska diusir warga seusai penggrebekan 6 Januari lalu oleh warga dan perangkat RT/RW setempat.
Paska penggrebekan tersebut Ninies memilih untuk diam dan tidak mau berkomentar baik kepada tetangga, warga sekitar dan para wartawan. Ia lebih memilih diam dan menghindar. Beberapa kali Batam Pos mendatangi rumahnya tetapi Ninies tak pernah ada di Rumah.
"Sejak kejadian itu ia sudah tidak ada di rumah, katanya ia mau ke rumah temannya. Saat pergi pun, ia menangis dan tidak mau memberitahu alamat temannya tersebut,"kata seorang tetangganya yang tidak mau namanya dikorankan tersebut.
Bahkan pada saat penggrebekan tersebut, Ninies tidak mau bercerita kepada warga dan RT setempat meski ia dalam keadaan tertekan. Tetapi karena didesak, ia pun mau bercerita mengenai hubungannya dengan ketua RW 25, Nugroho, itu pun melalui pesan pendek (SMS).
"Warga tidak ada yang tahu seputar hubungan Ninies dengan Angga itu. Ia tidak mau cerita sama sekali. Setelah kami desak, ia pun mau bercerita, itu pun hanya kepada saya lewat SMS, isi SMS ini pun tidak ada yang tahu selain saya,"kata Nugroho.
Dalam pesan pendek tersebut Ninies bercerita bahwa, dirinya berkenalan dengan Angga alias Musdalifah tersebut lewat telepon salah sambung pertengahan tahun 2011 lalu. Saat itu Ninies mengaku masih memiliki seorang kekasih berjenis kelamin pria yang bekerja di sebuah perusahaan di kawasan industri Kabil.Tetapi hubungannya dengan pria tersebut tidak berlangsung lama karena diketahui kekasihnya tersebut ternyata sudah memiliki istri.
"Saya kenal dia (angga alias Musdalifa,red) lewat telp salah sambung pak. Saat itu saya masih punya pacar yang kerja di Kabil. Pacar saya ternyata jahat udah punya istri,saya ingin putus tapi dia malah mengancam-ancam, SMS dari pacar saya masih saya simpan,"kata Ninies dalam SMS tersebut.
Ninies pun menceritakan semua persoalannya tersebut kepada Angga yang baru dikenalnya lewat telp salam sambung tersebut. Bak seorang pahlawan, Angga alias Musdalifa hadir sebagai penolong. Ia pun menjanjikan kepada Ninies akan membantu agar pacar Ninies tidak lagi mengganggunya.
Selang beberapa minggu, perkenalan kedua wanita tersebut berlanjut ke hubungan yang lebih serius. Ninies sempat curiga dengan beberapa nama yang dimiliki Angga alias Musdalifa, terlebih karena nama yang ia gunakan di perusahaan tempatnya bekerja bukanlah Angga tetapi Roki.
Kepada Ninies Angga mengaku menggunakan nama lain karena kepepet ingin mencari kerja. Bahkan nama asli Musdalifah sudah ia ketahui sebelumnya. "Dibilangnya namanya Angga, kemudian dia ngaku pake nama di perusahaannya karena ia kepepet cari kerja, eh ternyata itu nama aslinya,"kata Ninies.
Hubungan kedua insan sesama jenis tersebut semakin dekat. Bahkan Ninies mengakui kalau Angga sangat baik kepadanya, makanya ajakan Angga untuk menikah tidak ditolak oleh Ninies. Meski demikian, Ninies mengaku mau dipersunting Angga alias Musdalifa, selain karena kebaikannya, Ninies mengaku hendak membimbing Angga. Ninies mengaku tidak tega menolak Angga terlebih karena statusnya yang yatim piatu.
Bahkan lebih jauh lagi, Ninies mengaku bahwa dirinya normal seperti wanita pada umumnya."Saya diam selama ini bukan karena saya tidak normal, tetapi saya tidak tega sama dia. Usaha parfum juga modal kami. Bahkan kami tidur tidaak satu ranjang. Dia (Angga,red) di belakang dan saya di depan. Tapi ini semua sudah terlanjur, selain gak tega saya juga malu bangat, tetapi saya pendam semua dan stress sendiri,"kata Ninies.
Setelah paska pernikahannya, Ninies juga pernah mengusir Angga dari rumahnya, tetapi Angga tidak mau dan menunda-nundanya. Ia mengaku sebelum menikah sudah curiga dengan jenis kelamin Angga, tetapi ia menepisnya dengan selalu berpikiran positif.
Mengenai lolosnya pernikahan mereka di KUA, Ninies mengaku bahwa dirinya dan Angga hanya terima bersih dan pengurusannya diberikan kepada staff di KUA tersebut.
Hal ini diperkuat dengan cerita Edwin, tetangga Ninies. Edwin menuturkan Ninies dan Angga sempat terlibat pertengkaran hebat beberapa hari setelah pasangan itu menikah. Saat itu menurut Edwin, Ninies mengusir Angga dari rumahnya, tetapi Angga tetap bertahan di rumah tersebut.
Setelah itu, kehidupan pasangan sejenis tersebut sangat tertutup dan tidak mau bersosialisasi dengan tetangga. Bahkan anehnya, Angga alias Musdalifah tidak mau keluar rumah kalau ada tetangganya di luar. "Kalau ada warga atau tetangganya di luar, si suaminya itu tidak mau keluar rumah,"kata Edwin.
Kebiasaan itu berlangsung hampir setahun. Kecurigaan bermula saat Angga tidak sengaja keluar rumah hanya dengan mengenakan kaos oblong. Padahal setiap hari, Angga selalu memakai jaket berukuran besar. Saat itu Edwin heran melihat Angga karena bentuk dadanya sama dengan perempuan pada umumnya.
"Selama ini tidak ketahuan karena ia selalu pakai jaket tetapi beberapa waktu lalu, ia hanya pakai kaos. Saya heran, ternyata dadanya besar. Saya pun langsung menceritakan ini kepada RT dan RW. Ketika saya lihat itu, Angga langsung lari masuk ke rumah. Selain itu, angga ini sangat rajin mengurus dan merawat bunga,"kata Edwin.
Pada akhirnya 6 Januari 2013 lalu, perangkat RT/RW setempat langsung datang dan menggrebek pasangan tersebut. Saat itu Ninies dan Angga tidak bisa mengelak. Akhirnya, Angga diusir warga dan hingga sekarang keberadaannya tidak diketahui. Sementara Ninies semakin tertutup dan sering bepergian ke rumah teman atau kerabatnya. (ian)
Rabu, 16 Januari 2013
Sekitar Satu Jam berpetualang di maya, Saya putuskan untuk pejamkan mata. Tiba-Tiba, Puisi pak Hasan Aspahani, yang juga pimpinan di kantor langsung terlintas. Puisi dengan tajuk 'Melanjutkan Perkelahian Hasan Aspahani' langsung terlihat. Sangat Luar Biasa......!!!!! Ini Puisi Beliau
Melanjutkan 'Perkelahian' Hasan Aspahani
berkelahilah.
sampai keluar itu darah. kelak, kau tahu hakikat merah. makna merah
yang menggugah. makna darah yang ketika kau lihat menumpah, setidaknya
kau paham tentang riwayat hidup ayah.
anakku, berkelahilah. berkelahilah dengan segenap unsur tubuhmu. dengan akal, dengan tinju. dengan hati, juga dengan berbagai rasa ragu. tak usah takut akan datangnya hukuman. hukuman tak pernah ada, sampai kau benar-benar tahu menggunakan akal logika.
anakku, ayahmu di sini. di serambi rumah menunggumu sambil membaca koran sore, sambil menyeruput segelas kopi. teruslah berkelahi di sana. dan harap jangan pulang sebelum lebam dan luka tertoreh di wajah dan bahu yang rapuh itu. kelak, dengannya kau mengerti tentang makna memikul beban. kelak, kau paham tentang bagaimana menahan malu.
anakku, jangan pulang dulu. selesaikan dengan baik segala urusanmu. teruslah berkelahi, sampai tak ada yang tersumbat di hati. tumpaslah dendam dengan beringas, dengan ganas. namun jangan lupa, kau mesti tetap menggunakan akal waras. dengannya, nanti kau paham tentang bagaimana mendewasakan emosi hingga kau dikenal orang sebagai lelaki yang penuh isi. berisi dan layak dihormati.
anakku, berkelahilah. ayahmu ini, dulu, sewaktu masih seumuran denganmu juga sering berkelahi. tak ada yang melarang berkelahi. negara tak melarang, apalagi polisi. negara hanya melarang perang dan korupsi. sedang berkelahi? tak mengapa dengannya. tak usah takut untuk terus mencoba. sebab, dengan berkelahi kau akan mengerti bagaimana membuat taktik dalam hidup. kau lebih mengerti bagaimana memperlakukan seorang musuh selayaknya menyayangi famili yang datang dari jauh. berkelahi adalah milik laki-laki, anakku. karenanya, berkelahilah jika kau ingin membuktikan kelelakianmu itu.
anakku, berkelahilah. berkelahilah dengan segenap unsur tubuhmu. dengan akal, dengan tinju. dengan hati, juga dengan berbagai rasa ragu. tak usah takut akan datangnya hukuman. hukuman tak pernah ada, sampai kau benar-benar tahu menggunakan akal logika.
anakku, ayahmu di sini. di serambi rumah menunggumu sambil membaca koran sore, sambil menyeruput segelas kopi. teruslah berkelahi di sana. dan harap jangan pulang sebelum lebam dan luka tertoreh di wajah dan bahu yang rapuh itu. kelak, dengannya kau mengerti tentang makna memikul beban. kelak, kau paham tentang bagaimana menahan malu.
anakku, jangan pulang dulu. selesaikan dengan baik segala urusanmu. teruslah berkelahi, sampai tak ada yang tersumbat di hati. tumpaslah dendam dengan beringas, dengan ganas. namun jangan lupa, kau mesti tetap menggunakan akal waras. dengannya, nanti kau paham tentang bagaimana mendewasakan emosi hingga kau dikenal orang sebagai lelaki yang penuh isi. berisi dan layak dihormati.
anakku, berkelahilah. ayahmu ini, dulu, sewaktu masih seumuran denganmu juga sering berkelahi. tak ada yang melarang berkelahi. negara tak melarang, apalagi polisi. negara hanya melarang perang dan korupsi. sedang berkelahi? tak mengapa dengannya. tak usah takut untuk terus mencoba. sebab, dengan berkelahi kau akan mengerti bagaimana membuat taktik dalam hidup. kau lebih mengerti bagaimana memperlakukan seorang musuh selayaknya menyayangi famili yang datang dari jauh. berkelahi adalah milik laki-laki, anakku. karenanya, berkelahilah jika kau ingin membuktikan kelelakianmu itu.
Selasa, 15 Januari 2013
KAIDAH TERBANG LEBAH
Dari Judulnya, Saya Sudah Tertarik Membaca Artikel Ini. Jujur, Ini berisi pesan moral yang sangat lauar biasa. Ini akan tetap Saya Ingat, Terlebih ini adalah karya dari Bos di Kantor Bang Hasan Aspahani, Pemimpin Redaksi Batam Pos.
“Anda pasti sudah pernah tahu betapa lebah adalah serangga yang pola kehidupannya banyak memberi hikmah bagi kita manusia. Dalam Al-Quran bahkan ada ayat yang dikumpulkan dalam satu bagian bernama Surat An-Nahl, Surat Lebah. Saya ingatkan beberapa hikmah itu:
1. Lebah tak seperti lalat yang hidup di tumpukan sampah dan lingkungan-lingkungan kotor. Maka, seperti lebah, jauhilah hal-hal buruk dalam kehidupan ini.
2. Seperti lebah, kunjungilah tempat-tempat yang baik, tidak mengandung fitnah, dan carilah rezeki yang halal dari sumber-sumber yang halal. Lebah terbang dari bunga ke bunga menjemput sari madu dan mengumpulkannya di sarang.
3. Lebah hidup rukun dalam satu koloni dan patuh pada seorang ratu, pemimpin koloni itu. Maka, taatilah pemimpin yang baik, kita percaya dan kita berikan amanah untuk menjadi pemimpin.
4. Lebah taat pada pembagian kerja. Ada yang bertugas membuat sarang, ada yang mencari madu, dan ada yang menjaga sarang, ada yang menjaga ratu. Kita pun harus menjalankan peran kita sebaik-baiknya. Jangan mengambil pekerjaan yang tidak kita kuasai, jangan merampas wilayah peran orang lain.
5. Lebah lebih beruntung daripada lalat karena punya sengat, tapi itu tidak digunakan sembarangan. Karena sekali menyengat berarti sesudah itu kematian. Maka lebah hanya akan menyerang bila koloninya terancam. Lihatlah, betapa lebah tidak bertindak untuk kepentingan pribadi. Buat kita, pelajarannya adalah kita tidak boleh diam ketika kita diganggu, kita harus rela membela bila kepentingan, martabat, dan harga diri kita dilecehkan.
Saya baru tahu ternyata secara anatomi, bila kita membandingkan ukuran tubuh dan sayap lebah, sesungguhnya sulit dipercaya lebah mampu terbang. Pada tahun 1934 seorang ahli matematika Perancis sampai pada kesimpulan itu setelah meneliti ukuran-ukuran aerodinamika seekor lebah. Nyatanya lebah adalah serangga yang mampu terbang menentang angin kencang. Mengagumkan.
Apa yang menyebabkan lebah mampu terbang? Majalah National Geographic edisi Agustus 2008 melaporkan hasil penelitian tim yang dipimpin oleh Michael Dickinson, seorang ahli biologi dari California Institute of Technology. Ternyata lebah mengepakkan sayapnya yang kecil itu dengan cara yang tidak umum di kalangan serangga. Sebagian besar serangga menggerakkan sayapnya dalam gerakan panjang dan konstan.
Lebah mengubah metode itu dengan gerakan pendek melengkung. Tetapi, rahasia pentingnya adalah lebah mengepakkan sayapnya lebih cepat. Bila rata-rata serangga lain terbang dengan kecepatan 200 kepakan per detik, maka lebah terbang dengan menggerakkan sayap kecilnya lebih cepat: 240 kali per detik!
Sayap kecil bukan hukuman alam. Bukan pula kutukan Tuhan sang pencipta. Ini pelajaran baru yang saya dapat dari serangga yang saya kagumi itu: tak masalah bila kemampuan kita terbatas, untuk bisa berhasil maka kita hanya harus berusaha lebih keras. Belajar dari kisah lebah di atas, saya menamakan ini Kaedah Terbang Lebah. Itu saja. Jangan pernah menyesali keterbatasan. Jangan pernah mengutuki apa yang diberikan Tuhan.“
Menarik Kan Artikelnya......!!!!!
Stiker Parkir Berlangganan Tak Diminati Hanya terjual 12 Lembar per Hari
BATAM KOTA (BP) - Program stiker parkir berlangganan tahunan sudah berjalan hampir tiga bulan, tetapi jumlah peminatnya sangat minim. Hingga bulan ini jumlah stiker yang terjual baru sekitar 1.094 lembar, atau rata-rata penjualan perharinya sekitar 12 lembar, atau baru terjual sekitar 1,5 persen dari 70 ribu stiker yang disediakan.
Dengan sepinya peminat stiker berlangganan ini, maka target PAD yang akan diraup senilai Rp 3 miliar kemungkinan besar tidak akan terpenuhi. Hal tersebut disampaikan Agus Sulaiman, Kepala UPT Parkir Dishub Kota Batam di kantornya, Selasa (15/1).
"Animo masyarakat terkaiit parkir berlangganan ini tidak terlalu besar. Setiap hari sangat sepi pemohon stiker parkir ini. padahal sudah sempat ditargetkan akan mampu meraup hingga tiga miliar,"kata Agus.
Secara rinci stiker parkir berlangganan yang sudah terjual yakni untuk roda dua sebanyak 222 lembar, stiker parkir roda empat 632 lembar dan untuk kendaraan berat sebanyak 240 lembar.
Agus mengatakan warga yang sudah membeli stiker berlangganan ini sudah langsung bisa menggunakannya. Ia juga berharap kepada petugas parkir di jalan untuk tidak lagi memungut uang parkir dari pemelik kendaraan tersebut.
"Itu sudah efektif diberlakukan. Kalau sudah ditempel di kendaraan, maka petugas parkir tidak berhak lagi untuk memungut atau meminta uang parkir dari pemilik kendaraan tersebut. Ini sangat efektif makanya kita berharap lebih banyak warga yang membeli stiker ini,"kata Agus.
Untuk mendapatkan stiker ini menurut Agus tidaklah sulit. Hanya dengan menunjukkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) kepada petugas di konter-konter yang disiapkan Dishub Kota Batam, maka stiker akan langsung dimiliki dengan harga bervariasi. Stiker parkir untuk roda dua harganya Rp 100ribu, untuk roda empat Rp 250ribu, dan kendaraan besar Rp 300ribu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Zulhendri mengatakan pemberlakuan parkir berlangganan ini adalah upaya menertibkan juru parkir liar yang banyak beroperasi di Kota Batam dan untuk meraup potensi PAD yang lebih besar.
Zulhendri juga mengatakan bahwa keberadaan stiker berlangganan ini sudah diketahui semua juru parkir di jalan raya, terlebih yang memiliki seragam. Jika masih ada juru parkir yang tetap meminta uang parkir terhadap warga yang memiliki stiker ini diharapkan segera melapor ke Dishub.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, Irwansyah mengatakan minimnya peminat stiker parkir berlangganan ini karena Dishub kurang bersosialisasi. Selain itu, Irwansyah juga mengatakan minimnya peminat stiker ini, karena program ini masih tergolong baru.
"Program ini sangat bagus, kalau ini bisa diterapkan Batam akan mendapatkan PAD tambahan yang lumayan besar. Makanya pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi, dan saya pikir, ini sangat menguntungkan para pengguna kendaraan,"kata Irwansyah.
Politisi dari PPP tersebut berharap Pemko Batam untuk lebih serius untuk menjalankan program ini. Bahkan ia meminta Dishub untuk membuka konter tambahan penjualan stiker parkir berlangganan tersebut. (ian)
Batam Rawan DBD, Dinkes Tambah Titik Fogging
BATAM KOTA (BP)- Cuaca ekstrim yang sering terjadi di Batam membuat perkembangan nyamuk Aides Agepty sangat cepat di Batam. Bahkan bisa dikatakan Batam saat ini rawan Demam Berdarah Dengue (DBD).Ini juga terbukti dengan banyaknya korban DBD yang terjadi di Batam. Untuk mencegah penularannya, Pemko Batam melalui Dinas Kesehatan akan memperbanyak titik fogging yang berfungsi untuk mengahmbat pertumbuhan nyamuk.
Kepala Dinas Kesehatan Pemko Batam, Chandra Rizal mengatakan cuaca yang tidak menentu di Batam membuat perkembangan jentik nyamuk sangat cepat. Maka, tindakan antisipatif harus ditempuh untuk mengurangi banyaknya korban DBD setiap tahunnya.Tahun lalu misalnya, kasus DBD di Batam lebih dari 700 kasus dan menewaskan 10 korban Jiwa.
Tahun 2012 lalu, Dinas Kesehatan hanya melakukan fogging atau pengasapan di 150 fokus, tahun ini meningkat menjadi 200 fokus.Candra Rizal mengatakan penambahan titik fogging ini dikarenakan penyebaran DBD saat ini sudah hampir merata di seluruh Kota Batam.
"Tahun ini fogging akan lebih sering dilakukan dibanding tahun lalu. Lihat saja cuaca saat ini tidak bisa diprediksi karena selalu berubah-ubah. Dan kasus DBD setiap tahunnya memang cenderung meningkat,"kata Chandra.
Chandra juga meminta kepada warga untuk ambil bagian dalam pencegahan penularan DBD. Ia berharap masyarakat tetap peduli dengan program 3M Plus yakni menutup, menguras, menimbun dan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk,memasang kelambu waktu tidur, menabur larvasida di penampungan air dan upaya lainnya.
"Hal sepele misalnya, tampungan air di dispenser itu harus diperiksa sekali seminggu. Kalau itu dibiarkan, bukan tidak mungkin akan menjadi sarang nyamuk untuk bertelur. Ini menjadi upaya kita bersama untuk menekan jumlah korban DBD di Batam,"tambah Chandra.
Menanggapi hal ini Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam Udin Sihaloho meminta Dinkes untuk serius dalam hal penanganan kesehatan. Ia berharap pemerintah mengambil tindakan cepat dan jangan menunggu hingga ada korban jiwa. Ia berharap dengan menambah titik fogging ini jumlah penderita DBD di Batam akan berkurang.
"Kasus DBD ini harus serius, jangan terlalu banyak program tetapi tidak ada dikerjakan. Ini menyangkut hidup orang banyak. Tolonglah fogging itu dipersering, dan kalau bisa gunakanlah obat yang memang membunuh nyamuk dan jentiknya. Kalau hanya solar dipakai saat fogging, nyamuknya bukannya mati, tapi malah kebal,"terang Udin. (ian)
Jumat, 11 Januari 2013
Dinsos Bantu 669 Rumah
BATAM KOTA (BP)- Tahun ini, Dinas Sosial Pemko Batam akan lebih fokus untuk program pengentasan kemiskinan. Sedikitnya sekitar 669 Rumah Tidak Layak Huni akan mendapatkan bantuan di lingkungan Pemko Batam dengan anggaran sekitar Rp 20 juta per rumah.
Kepala Dinas Sosial Pemko Batam Raja Kamarulzaman mengatakan program bantuan rumah tidak layak huni akan segera direalisasikan. Ia mengatakan saat ini tim sedang melakukan finalisasi data dari setiap kelurahan dan kecamatan.
Kamarulzaman mengatakan perbaikan rumah tidak layak huni ini merupakan program secara nasional. Ia mengatakan perbaikan rumah ini merupakan bentuk perhatian Pemko Batam untuk menyejahterakan masyarakat yang rumahnya sudah tidak layak untuk ditempati.
"Kita berharap dengan bantuan ini, mereka akan bisa lebih tenang untuk berlindung di rumah masing-masing. Kasihan mereka kalau ini dibiarkan terus. Dan program serupa adalah program dari pemerintah pusat,"kata Kamarulzaman.
Selain program perbaikan rumah tidak layak huni ini, Dinas Sosial juga akan tetap melanjutkan program selanjutnya yakni pemberian bantuan berupa sembako kepada panti asuhan yang ada di Batam. Ia mengatakan teknis pendistribusian sembako kepada panti asuhan ini akan dikaji dan diupayakan lebih baik dari tahun lalu.
"Kita tidak mau kejadian seperti tahun lalu akan terulang kembali. Kami akan mengkaji dan akan lebih ketat
mengawasi pendistribusian sembako ini nantinya. Program ini dirasa sangat penting karena berhubungan langsung dengan anak-anak panti yang kehidupannya tidak seberuntung kita sekarang,"kata Kamarulzaman.
Selain kedua program tersebut, dinas sosial juga akan tetap melanjutkan program lain yang merupakan kelanjutan program tahun lalu seperti pembinaan terhadap anak jalanan, gelandangan dan Pengemis. Ini dilakukan untuk menekan jumlah anak jalanan dan Gepeng yang terus berkembang di Kota Batam.
Selain itu pembinaan kepada para Wanita Tuna Susila juga akan tetap dilakukan. "Para Wanita Tuna Susila yang ada di Batam ini juga perlu diberikan pembinaan. Siapa tahu dengan program yang kita lakukan ini mereka akan bisa beraktifitas normal (ian)
89 Perusahaan Asing Lirik Investasi di Batam
Nilainya Capai 208,5 Juta Dolar AS
BATAM KOTA (BP)- Kota Batam sebagai daerah Industri ternyata masih menjadi primadona bagi para investor untuk berinvestasi. Dalam satu tahun terakhir ada sekitar 89 perusahaan yang tertarik dan berminat untuk berinvestasi di Batam yang nilainya mencapai 208,5 Juta Dolar AS. Sebagian besar di antaranya adalah industri elektronik dan manufacturing.
Hal tersebut disampaikan Ilham Ika Hartawan, Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Jumat (11/1). Ia mengatakan Para perusahaan yang sudah memasukkan aplikasinya sebagian besar dari Asia seperti negara Cina, Singapura, Korea, Jepang, Taiwan, dan negara asia lainnya.
"Sebenarnya bukan hanya dari daerah Asia yang minat untuk berinvestasi. Dari Amerika, Eropa dan Australia juga sudah memasukkan aplikasinya. Setahun ini ada sekitar 89 perusahaan yang berminat, mudah-mudahan tahun 2013 makin banyak perusahaan yang berminat, "kata Ilham.
Selain bidang elektronik dan manufacture, perusahaan yang berminat berinvestasi di Batam juga dalam bidang Shipyard atau perkapalan dan industri pendukung minyak dan gas. Ilham berharap para investor yang berminat untuk berinvestasi tersebut segera merealisasikannya.
Ilham mengatakan nantinya jika perusahaan ini sudah terealisasi maka akan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Batam karena akan mampu menyerap ribuan tenaga kerja. "Selain menggerakkan perekonomian kota Batam, nantinya jika ini terealisasi maka pengangguran di Kota Batam akan terus berkurang,"katanya.
Banyaknya perusahaan yang hendak berinvestasi ini menurut Ilham sebagai bukti bahwa iklim investasi Batam masih sangat kondusif. Meski demikian, ia berharap dukungan dari semua kalangan termasuk keamanan sangat dibutuhkan bagi para investor.
"Iklim investasi Batam selama setahun ini harus bisa dipertahankan. Keamanan dan kenyamanan menjadi modal utama untuk para investor, kalau kota ini aman dan kondusif, maka akan semakin banyak lagi investasi yang masuk. Ini menjadi tugas kita bersama,"kata Ilham. (ian)
Kamis, 10 Januari 2013
Potensi Retribusi Perpanjangan IMTA Capai Rp 25,2 Miliar
BATAM KOTA (BP)- Retribusi perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenagakerja Asing (IMTA) sudah menjadi kewenangan daerah sesuai dengan PP No 97 tahun 2012. Dengan kewenangan ini diharapkan pemerintah akan mengembalikan potential lost yang nilainya mencapai Rp 25,2 Miliar setiap tahun. Pansus pembahasan perpanjangan IMTA ini juga sudah dibentuk DPRD Kota Batam.
Asmin Patros, ketua Pansus pembahasan Ranperda perpanjangan IMTA mengatakan saat ini ada sekitar 5000 tenaga kerja asing yang bekerja di sejumlah perusahaan di Batam. Dan setiap bulannya diperkirakan ada sekitar 2300 orang yang harus memperpanjang izin, di mana setiap orang dipungut biaya retribusi 100 Dollar Amerika jika dirupiahkan mencapai Rp 2,1 Miliar setiap bulannya.
"Kami sudah menghitung bahwa retribusi yang dihasilkan dari perpanjangan izin ini mencapai 230ribu Dollar Amerika setiap bulannya. Ini harus digesa mumpung pemerintah pusat sudah memberikan kewenangan.Batam sebagai daerah industri harus segera tanggap dengan masalah ini, karena kalau ini tidak kita gesa, maka kita akan kehilangan potensi tersebut,"kata Asmin.
Asmin Patros mengatakan pembentukan Ranperda ini merupakan inisiatif dari DPRD Kota Batam dan sangat disetujui oleh pemerintah Kota Batam. Asmin mengatakan Ranperda ini kemungkinan sudah tahap finalisasi di akhir januari mendatang. dan diupayakan minggu pertama bulan Februari Ranperda tersebut akan disahkan menjadi Perda Kota Batam.
Untuk lebih mengakuratkan data jumlah tenaga kerja asing dan perusahaan yang mempekerjakannya, DPRD Kota Batam meminta Disnaker untuk menyapkan data base yang akurat. Hal ini akan memudahkan pemerintah dan DPRD untuk mendorong percepatan retribusi perpanjangan IMTA ini.
Meski demikian, dana retribusi yang dihasilkan dari perpajangan IMTA ini nantinya hanya akan digunakan untuk mendanai hal-hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan misalnya dana untuk penerbitan dokumen izin perpanjangan, pengawasan tenaga kerja asing, law enforcement, administrasi IMTA.
Tetapi yang paling diutamakan adalah untuk kegiatan ketrampilan keahlian teenaga kerja lokal yang ada di Batam. "Kalau ada TKA yang masuk ke Batam harus mentransfer ilmu yang dimilikinya ke tenaga kerja lokal baik melalui pelatihan ketrampilan dan cara lainnya,"kata Asmin.
Politisi dari Partai Golkar ini juga menambahkan bahwa retribusi ini dilakukan bukan kepada perorangan, atau tenaga kerjanya tetapi kepada perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing tersebut. Ia berharap kepada pengelola kawasan industri untuk bisa bekerja sama dalam hal ini.
Asmin berharap untuk pengurusan izin baru pun segera dilimpahkan ke daerah baik Ke BP Batam atau instansi lainnya.
Wakil Walikota Rudi SE juga sangat mendukung percepatan Ranperda ini untuk mendapatkan potensi yang ada. Ia mengaku sangat mendukung hal tersebut demi penguatan PAD koat Batam meski nantinya penggunaanya tetap untuk kepentingan ketenagakerjaa di Batam.(ian)
Rabu, 09 Januari 2013
Angin Badai Rusak 153 Rumah
BATAM KOTA (BP)- Bencana angin badai yang terjadi selama sehari kemarin, Selasa (8/1) lalu ternyata memporakporandakan 153 unit rumah yang tersebar di berbagai kecamatan. Dalam waktu dekat Pihak Pemko Batam akan segera memberikan bantuan kepada korban tergantung berat ringannya kerusakan rumah korban.
Hal ini diketahui setelah digelarnya rapat tanggap bencana yang dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Batam Rudi, SE , Rabu (9/1). Rapat ini sengaja dibentuk bertujuan untuk mendapatkan data terbaru jumlah kerusakan yang menimpa lima kecamatan di Kota Batam yang diakibatkan bencana angin badai tersebut.
Dalam Rapat ini juga sudah dibentuk tim verifikasi tanggap bencana di mana Asisten Ekonomi Pembangunan, M. Syuzairi ditunjuk sebagai ketua. Dalam laporannya, Syuzairi memaparkan secara detail kecamatan yang terkena bencana angin badai tersebut.
Dari data yang diperoleh Syuzaeri mengatakan angin badai tersebut terjadi di lima kecamatan yakni di kecamatan Batuampar sebanyak 94 rumah yang teridiri dari 58 rumah di Tanjung Sengkuan,28 rumah di Batu Merah dan 8 rumah di Kampung Seraya. Di kecamatan Bengkong sebanyak 5 rumah, Di kecmatan Batam Kota 23 rumah. Sedangkan di Kecamatan Lubuk Baja kerusakan banyak dialami di kelurahan Tanjung Uma sebanyak 23 rumah dan Kecamatan Nongsa dengan jumlah 8 rumah.
"Sebenarnya bencana yang terhitung dalam satu hari itu bukan hanya karena angin badai tetapi ada juga karena kebakaran yang menimpa 3 rumah di kelurahan Tanjung Pinggir Kecamatan Sekupang,"kata Syuzaeri.
Dilihat dari skala kerusakannya, Syuzaeri menyimpulkan bahwa ada sekitar 46 rumah yang rusak berat, 34 rusak sedang dan 74 rusak ringan serta ada dua fasilitas umum yang juga terkena imbas ganasnya angin badai tersebut.
Sementara itu Wakil Walikota Batam meminta seluruh lurah yang wilayahnya terkena bencana ini segera melaporkan kepada tim verifikasi untuk segera mendata secara pasti dan detail tentang jumlah kerusakan dan skala kerusakan.
“Besok akan kita agendakan rapat selanjutnya untuk menetukan besaran jumlah bantuan sesuai data pasti jumlah kerusakan, mudah-mudahan Jumat sudah dapat kita salurkan bantuannya”, lanjut Rudi.
Sementara itu Wakil Walikota Batam Rudi SE mengatakan Pemerintah Kota Batam akan mengucurkan bantuan kepada korban angin badai tersebut.Tetapi sebelum diberikan bantuan tersebut, tim dari Pemko Batam akan melakukan verifikasi dan pengumpulan data terhadap kerusakan rumah warga. Kemungkinan besar bantuan ini akan diberikan dalam beberapa hari lagi.
"Tim untuk verifikasi dan pengumpulan data kerusakan yang ditimbulkan bencana ini sudah dibentuk. Kita berharap jumlah kerugian korban segera diketahui dan bantuannya bisa langsung kita bagikan ke warga,"kata Rudi.
Rudi mengatakan pembagian bantuan ini tidak akan merata kepada semua korban, tetapi akan didasarkan kepada besar-kecilnya kerugian yang dialami korban. Pihak pimpinan Pemko Batam juga sudah memanggil lurah dan camat daerah yang terkena bencana angin badai tersebut.
"Tadi sudah dilakukan rapat, lurah dan camat datang semua. Saya juga sudah meminta data dan foto-foto saat kejadian. Berapa jumlah yang rusak mungkin sore ini akan diketahui. Ketika data masuk, akan langsung diverifikasi. Dan segera juga akan kita buat aturannya, dan kemudian bantuan itu akan langsung kita berikan ke warga,"kata Rudi.
Menurut Rudi, teknis pembagian bantuan ini tidak terlalu sulit karena sudah ada ketentuan yang mengatur mengenai bantuan bencana alam, termasuk di dalamnya puting beliung. "Semua itu sudah ada anggarannya. Tinggal dibagikan, sesuai kerusakannya. Ketentuannya diatur dalam ketentuan kementerian. Hasil verifikasi nanti dilihat, kerusakannya, baik ringan, sedang maupun berat," tambahnya(ian)
Hal ini diketahui setelah digelarnya rapat tanggap bencana yang dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Batam Rudi, SE , Rabu (9/1). Rapat ini sengaja dibentuk bertujuan untuk mendapatkan data terbaru jumlah kerusakan yang menimpa lima kecamatan di Kota Batam yang diakibatkan bencana angin badai tersebut.
Dalam Rapat ini juga sudah dibentuk tim verifikasi tanggap bencana di mana Asisten Ekonomi Pembangunan, M. Syuzairi ditunjuk sebagai ketua. Dalam laporannya, Syuzairi memaparkan secara detail kecamatan yang terkena bencana angin badai tersebut.
Dari data yang diperoleh Syuzaeri mengatakan angin badai tersebut terjadi di lima kecamatan yakni di kecamatan Batuampar sebanyak 94 rumah yang teridiri dari 58 rumah di Tanjung Sengkuan,28 rumah di Batu Merah dan 8 rumah di Kampung Seraya. Di kecamatan Bengkong sebanyak 5 rumah, Di kecmatan Batam Kota 23 rumah. Sedangkan di Kecamatan Lubuk Baja kerusakan banyak dialami di kelurahan Tanjung Uma sebanyak 23 rumah dan Kecamatan Nongsa dengan jumlah 8 rumah.
"Sebenarnya bencana yang terhitung dalam satu hari itu bukan hanya karena angin badai tetapi ada juga karena kebakaran yang menimpa 3 rumah di kelurahan Tanjung Pinggir Kecamatan Sekupang,"kata Syuzaeri.
Dilihat dari skala kerusakannya, Syuzaeri menyimpulkan bahwa ada sekitar 46 rumah yang rusak berat, 34 rusak sedang dan 74 rusak ringan serta ada dua fasilitas umum yang juga terkena imbas ganasnya angin badai tersebut.
Sementara itu Wakil Walikota Batam meminta seluruh lurah yang wilayahnya terkena bencana ini segera melaporkan kepada tim verifikasi untuk segera mendata secara pasti dan detail tentang jumlah kerusakan dan skala kerusakan.
“Besok akan kita agendakan rapat selanjutnya untuk menetukan besaran jumlah bantuan sesuai data pasti jumlah kerusakan, mudah-mudahan Jumat sudah dapat kita salurkan bantuannya”, lanjut Rudi.
Sementara itu Wakil Walikota Batam Rudi SE mengatakan Pemerintah Kota Batam akan mengucurkan bantuan kepada korban angin badai tersebut.Tetapi sebelum diberikan bantuan tersebut, tim dari Pemko Batam akan melakukan verifikasi dan pengumpulan data terhadap kerusakan rumah warga. Kemungkinan besar bantuan ini akan diberikan dalam beberapa hari lagi.
"Tim untuk verifikasi dan pengumpulan data kerusakan yang ditimbulkan bencana ini sudah dibentuk. Kita berharap jumlah kerugian korban segera diketahui dan bantuannya bisa langsung kita bagikan ke warga,"kata Rudi.
Rudi mengatakan pembagian bantuan ini tidak akan merata kepada semua korban, tetapi akan didasarkan kepada besar-kecilnya kerugian yang dialami korban. Pihak pimpinan Pemko Batam juga sudah memanggil lurah dan camat daerah yang terkena bencana angin badai tersebut.
"Tadi sudah dilakukan rapat, lurah dan camat datang semua. Saya juga sudah meminta data dan foto-foto saat kejadian. Berapa jumlah yang rusak mungkin sore ini akan diketahui. Ketika data masuk, akan langsung diverifikasi. Dan segera juga akan kita buat aturannya, dan kemudian bantuan itu akan langsung kita berikan ke warga,"kata Rudi.
Menurut Rudi, teknis pembagian bantuan ini tidak terlalu sulit karena sudah ada ketentuan yang mengatur mengenai bantuan bencana alam, termasuk di dalamnya puting beliung. "Semua itu sudah ada anggarannya. Tinggal dibagikan, sesuai kerusakannya. Ketentuannya diatur dalam ketentuan kementerian. Hasil verifikasi nanti dilihat, kerusakannya, baik ringan, sedang maupun berat," tambahnya(ian)
Selasa, 08 Januari 2013
Mobil Plat Merah PemkoBatam Harus Pakai Pertamax
BATAM KOTA (BP)- Untuk mengatasi kelangkaan BBM jenis premium tahun ini, pemerintah Kota Batam melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan ESDM Kota Batam akan mengeluarkan edaran mengenai pembatasan konsumsi Premium. Edaran ini untuk sementara akan berlaku di Internal Pemko Batam. Dalam edaran ini disebutkan kendaraan yang menggunakan plat merah dengan kapasitas 1500 CC harus menggunakan Pertamax.
Bahkan pemerimntah Kota Batam saat ini juga sedang mengkaji bahwa yang menggunakan Pertamax tersebut mulai dari mobil berkapasitas 1200 CC.
Kadisperindag dan ESDM Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan plat merah dengan kapasitas mesin yang tinggi sudah seharusnya meninggalkan BBM bersubsidi. "Surat edaran ini kemungkinan aksn diberlakukan awal Februari mendatang. Sudah seharusnya BBM bersubsidi dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke bawah, bukan masyarakat yang menggunakan fasilitas pemerintah,"kata Amsakar.
Menurut Amsakar saat ini ada lebih dari 100 unit mobil berplat merah yang ada di lingkungan pemerintah Pemko Batam. Ini akan sangat membantu menjaga pasokan premium tahun ini. Dengan pembatasan ini, diharapkan kelangkaan premium tahun ini akan bisa sedikit teratasi.
"Jumlahnya itu bisa mencpai 100 unit. Di eselon III saja sudah ada sekitar 36 unit, di DPRD Kota Batam sekitar 45 unit ditambah dengan mobil dinas camat dan kepala kantor. Ini lumayan mengatatasi kelangkaan premium nantinya,"kata Amsakar.
Kadisperindag akan bekerjasama dengan SPBU dan Pertamina untuk menerapkan surat edaran ini. Ia berharap setelah surat edaran ini dikeluarkan SPBU nantinya tidak melayani penjualan premium kepada pengguna plat merah di lingkungan Pemko Batam.
Meski edaran ini dalam waktu dekat hanya berlaku di lingkungan Pemko Batam, tetapi tidak menutup kemungkinan akan diterapkan kepada masyarakat luas. Hal ini juga untuk menjaga pasokan premium yang kerap langka di Kota Batam.
"Pemko Batam harus menjadi pionir dalam hal ini di Kepri. Kita harus memberikan contoh dulu di internal baru kita keluar. Lagian dengan memakai pertamax, mesin mobil kita kan lebih awet dan terjamin,"kata Amsakar.(ian)
Pemko Hapus Tunjangan Kesehatan dan JHT PNS
BATAM KOTA(BP)- Sekitar 6000 pegawai PNS di lingkungan Pemko Batam tidak akan lagi mendapatkan tunjangan kesehatan dan jaminan hari tua hingga waktu yang tidak ditentukan. Hal ini dikarenakan kondisi APBD Kota Batam yang semakin melemah. Selain itu, saat ini Pemko sedang bermasalah dengan pihak Asuransi PT Bumi Asih yang selama ini dijadikan mitra dalam asuransi kesehatan dan JHT.
Hal ini disampaikan Sekretaris Pemko Batam Agus Sahiman saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT Bumi Asih. Agus Sahiman mengatakan peniadaan tunjangan kesehatan dan jaminan hari tua ini dirasa memberatkan Pemko Batam seiring dengan terus bertambahnya jumlah pegawai di Pemko Batam.
"Tunjangan itu kan tidak menjadi keharusan. Setelah kita mengevaluasi, ternyata tunjangan ini terus memberatkan APBD kita. Makanya ini kita hentikan untuk sementara, kalau APBD kita kuat bukan tidak mungkin tunjangan ini akan kita munculkan kembali,"kata Agus Sahiman.
Meski demikian menurut Agus Sahiman, tunjangan lain PNS seperti tunjangan prestasi dan sejenisnya tidak akan dihentikan. Selain karena APBD yang tidak kuat, jika tunjangan ini terus dilanjutkan dan disetorkan ke asuransi, dikhawatirkan akan memunculkan masalah baru dengan perusahaan Asuransi.
Agus Sahiman mengatakan Penghentian tunjangan kesehatan dan JHT ini sudah mulai sejak Agustus 2012 lalu saat terjadinya pemutusan kontrak dengan PT Bumi Asih. Tunjangan kesehatan ini sudah berlangsung mulai 2007 lalu, tetapi hingga saat ini PNS Pemko Batam tidak bisa mencairkan asuransi tersebut.
Agus Sahimana meminta pihak PT Bumi Asih untuk segera mencairkan dana tersebut yang diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah."Tunjangan kesehatannya sudah kita hentikan, tapi kita minta agar PT Bumi Asih segera mencairkannya. Tetapi memang saat ini masih dalam tahap negoisasi,"kata Agus Sahiman.
Hal ini sempat membuat gusar para PNS yang ikut dalam RDP tersebut. Seorang PNS Pemko Batam yang tidak mau menyebutkan namanya mengaku kesal dengan ditiadakannya tunjangan ini. "Kita pasti tidak setuju, tetapi mau bagaimana lagi. Kalau itu kata pimpinan, kami yang di bawah ini tak akan bisa ngomong apa-apa lagi,"katanya.
Penghentian tunjangan kesehatan ini diketahui sebagian besar PNS saat berobat ke Awal Bross.Di mana banyak PNS yang ditolak berobat dengan menggunakan kartu Asuransi Bumi Asih karena kontraknya sudah putus dengan Pemko Batam. Hal ini juga membuat kesal para PNS di Pemko Batam.
"Padahal tunjangan kami dipotong mulai 500ribu per bulannya, ketika kami mau berobat ke Awal Bross kami ditolak. Kalau memang tunjangan itu sudah dihapus, tolong segera bayarkan tunjangan yang sudah sempat kami bayarkan,"kata Seorang PNS di Pemko Batam berinisial ST.(ian)
Langganan:
Postingan (Atom)